Jumat, 07 Desember 2012
Habib Ali Al-Jufri berkisah tentang detik-detik kepergian Rasulullah SAW
Diposting oleh Unknown di 08.06
Wahai orang yang berakal, adakah kehidupan Allah akan berakhir? Adakah hubungan dengan Allah akan menemui titik penghabisan? Hubungan dengan Ar-Rafiqul A’la itu sesungguhnya merupakan kehidupan itu sendiri.
Dalam haji wada’nya (haji perpisahan), Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan sekitar 120.000 orang, “Wahai manusia, dengar dan perhatikanlah, sesungguhnya aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian selepas tahun ini.”
Semuanya terdiam, sambil mendengarkan kata demi kata yang diucapkan Rasulullah SAW.
Beliau menasihati dan berwasiat kepada mereka tentang keterikatan mereka dengan Tuhan dan agama mereka. Ketika itu Allah menurunkan ayat, “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian, Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku ridha Islam menjadi agama kalian.”
Allah menghidupkan makna kehidupan yang dahsyat di tengah-tengah mereka, dalam suasana perpisahan dengan Rasulullah SAW. Saat itu, perpisahan dengan beliau adalah sebuah sisi kehidupan bagi umatnya setelah itu. Kemudian Rasulullah SAW pun pulang ke kota Madinah.
Bulan Rabi’ul Awwal tiba.
Di awal bulan itu, tubuh Rasulullah SAW terasa lemah. Beliau terserang sakit demam. Tubuhnya pun disirami air sejuk. Beliau bersabda, “Siramilah aku dengan air supaya aku dapat keluar untuk mengucapkan salam perpisahan dengan para sahabatku.”
Baginda pun disirami air itu, yang membuat tubuhnya terasa lebih segar.
Kemudian beliau keluar rumah, melangkahkan kakinya dengan diiringi kedua sepupunya, Ali bin Abu Thalib dan Fadhl bin Abbas, radhiyallahu ‘anhuma.
Beliau menemui para sahabat.
Saat melihat hadirnya Rasulullah SAW di tengah-tengah mereka, tampak betapa kegembiraan menyemburat dari wajah para sahabat.
Kemudian Rasulullah SAW duduk di atas mimbarnya.
Para sahabat terdiam, bersiap untuk mendengarkan segala apa yang akan diucapkan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW pun berkhutbah, khutbah perpisahan. Beliau bersabda, “Seseorang telah diberi pilihan, antara kehidupan di dunia atau menjumpai Ar-Rafiqul A’la (“Sahabat Teragung”, Allah SWT).”
Rasulullah SAW pun kemudian mengulang-ulang kata itu, “Ar-Rafiqul A’la, Ar-Rafiqul A’la, Ar-Rafiqul A’la…”
Wahai orang yang berakal, adakah kehidupan Allah akan berakhir? Adakah hubungan dengan Allah akan menemui titik penghabisan? Hubungan dengan Ar-Rafiqul A’la itu sesungguhnya merupakan kehidupan itu sendiri. Ucapan Rasulullah SAW itu menandakan bahwa ia memilih kehidupan yang sejati.
Bagaimana para sahabat dan keluarga Nabi menyikapi perpisahan dengan manusia yang paling mereka cintai itu? Apa saja wasiat-wasiat Rasulullah SAW, apa pesan terakhir beliau? Bagiamana Malaikat Maut bersikap ketika hendak mencabut nyawa Nabi?
Diposkan oleh Dedi Sulaiman di 15:33:00
Selasa, 04 Desember 2012
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah, Yang Maha Agung dan Mulia menjumpaiku - yakni dalam tidurku - kemudian berfirman kepadaku, "Wahai Muhammad, katakanlah : "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu."
Dalam amal ubudiyah, cinta (mahbbah) menempati derajat yang paling tinggi. Mencintai Allah dan rasul-Nya berarti melaksanakan seluruh amanat dan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, disertai luapan kalbu yang dipenuhi rasa cinta.
Pada mulanya, perjalanan cinta seorang hamba menapaki derajat mencintai Allah. Namun pada akhir perjalanan ruhaninya, sang hamba mendapatkan derajat wahana yang dicintaiNya. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah, Yang Maha Agung dan Mulia menjumpaiku - yakni dalam tidurku - kemudian berfirman kepadaku, "Wahai Muhammad, katakanlah : /Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai perbuatan yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu."/
Dalam buku "Mahabbatullah" (mencintai Allah), Imum Ibnu Qayyim menuturkan tahapan-tahapan menuju wahana cinta Allah. Bahwasanya cinta senantiasa berkaitan dcngan amal. Dan amal sangat tergantung pada keikhlasan kalbu, disanalah cinta Allah berlabuh. Itu karena Cinta Allah merupakan refleksi dari disiplin keimanan dan kecintaan yang terpuji, bukan kecintaan yagn tercela yang menjerumuskan kepada cinta selain Allah.
Tahapan-tahapan menuju wahana cinta kepada Allah adalah sebagai berikut:
1. Membaca al-Qur'an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar. Itu tidaklain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal danmampu menjelaskan al-Qur'an agar dipahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah swt. Al-Qur'an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak bisa ditandingi dengan kemuliaan apapun. Ibnu Sholah mengatakan "Membaca Al-Qur'an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas mahluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan semacam itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia".
2. Taqarub kepada Allah swt, melalui ibadah-ibadah sunnah setalah melakukan ibadah-ibadah fardlu. Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardlu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah: shalat-shalat sunnah, puasa-puasa sunnah,sedekah sunnah dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan Umrah.
3. Melanggengkan dzikir kepada Allah dalam segala tingkah laku, melaui lisan, kalbu, amal dan perilaku. Kadsar kecintaan seseorang terhadap Allah tergantung kepada kadar dzikirnya kepadaNya. Dzikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :"Aku bersama hambaKu,s elama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepadaKu".
4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri. Memprioritaskan cinta kepada Allah di atas cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayang-bayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri. Artinya ia rela mencintai Allah meskipun beresiko tidak dicintai oleh mahluk. Inilah derajat para Nabi, diatas itu derajat para Rasul dan diatasnya lagi derajat para rasulul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah derajat Rasulullah Muhammad s.a.w. sebab beliau mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.
5. Kontinuitas musyahadah (menyaksikan) dan ma'rifat (mengenal) Allah s.w.t. Penglihatan kalbunya terarah kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kesadaran dan penglihatan kalbunya berkelana di taman ma'rifatullah (pengenalan Allah yang paling tinggi). Barang siapa ma'rifat kepada asma-asma Allah, sifat-sifat dan af'al-af'al Allah dengan penyaksian dan kesadaran yang mendalam, niscaya akan dicintai Allah.
6. Menghayati kebaikan, kebesaran dan nikmat Allah lahir dan batin akan mengantarkan kepada cinta hakiki kepadaNya. Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah s.w.t. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.
7. Ketertundukan hati secara total di hadapan Allah, inilah yang disebut dengan khusyu'. Hati yang khusyu' tidak hanya dalam melakukan sholat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan mengantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.
8. Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Kapankan itu? Yaitu saat sepertiga terakhir malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan sholat malam agar mendapatkan cinta Allah.
9. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka iapun akan mendapatkan cinta Allah s.w.t.
10. Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi komunikai kalbu dan Al-Khaliq, Allah subhanahu wataala.
From other Blogger
Sabtu, 24 November 2012
10 Muharram adalah Hari Asyura. Antara tradisi orang Melayu turun temurun apabila tiba tarikh ini ialah membuat bubur Asyura. Bubur Asyura ialah sejenis makanan yang diperbuat daripada pelbagai campuran ramuan sempena 10 Muharram. Ada yang mengatakan, campuran ramuan hendaklah terdiri daripada 10 jenis bahan makanan, jangan dikurang dan jangan dilebih. Jika tidak, ia tidak dinamakan bubur Asyura.
Entah dari mana sumbernya saya tidak tahu. Yang pasti, sudah 10 tahun saya tidak merasai keenakan makan bubur Asyura di kampung.
Mengingat zaman kanak-kanak di hari Asyura, masih teringat apabila bubur Asyura hampir masak, saya bersama adik-adik dan rakan-rakan, masing-masing dengan memegang tempurung kelapa menyerbu kawah yang berisi bubur yang masih panas. Satu nostalgia yang tidak dilupakan, makan bubur Asyura berpiringkan tempurung dan bersudukan daun kelapa.
Waktu itu, tidak pernah terlintas di fikiran saya apa maksud dibuat jamuan bubur Asyura. Adakah ia satu amalan keagamaan atau sekadar adat bangsa?
Dengan sedikit kajian ringkas tentang asal-usul bubur Asyura dalam masyarakat Melayu, mungkin boleh dikatakan kewujudan jamuan bubur Asyura dalam masyarakat Melayu bertitik tolak dari dua sandaran.
Pertama: Cerita Bahtera Nabi Nuh a.s.
Dinukilkan dalam kitab “Nihayatuz Zain” karangan Syeikh Nawawi Al Banteni, dan di dalam kitab “Nuzhatul Majalis” karangan Syeikh Abdur Rahman Al Ushfuri serta di dalam kitab “Jam’ul Fawaid” karangan Syeikh Daud Al Fathoni. Yang antara lainnya menceritakan bahawa, ketika bahtera Nabi Nuh a.s. berlabuh di bukit Juudi pada Hari Asyura’, maka berkatalah ia pada umatnya :
“Himpunkan apa yang kamu miliki daripada makanan yang lebih-lebih”. Maka, dibawalah satu genggam daripada kacang Baqila’ iaitu kacang ful (kacang poi) dan satu genggam kacang Adas, Ba’ruz dan hinthoh dan tepung sehingga menjadi tujuh bagai biji-bijian yang dimasak. Maka berkatalah Nabi Nuh A.S : “Masaklah sekeliannya kerana kamu sudah mendapat kesenangan sekarang”.
Penilaian:
- Jika kisah ini sahih sekalipun, dan kita menerima kaedah ‘Syarak sebelum kita adalah syarak kita juga’, persoalannya adakah makanan yang dibuat oleh Nabi Nuh a.s. adalah satu bentuk jamuan pada 10 Muharram, atau ia adalah makanan biasa yang berkebetulan pada tarikh 10 Muharram?
- Jika benar kisah ini, dan betul istinbat orang Melayu bahawa disunatkan membuat bubur berdasarkan cerita ini, mengapa tidak ada anjuran daripada Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam atau amalan para sahabat tentang perkara ini?
Kedua: Hadis Anjuran Memberi Keluasan Kepada Keluarga
Mungkin sandaran lain bagi jamuan bubur Asyura ialah hadis-hadis tentang memberi anjuran supaya pada hari Asyura hendaklah berbagi kesenangan dengan keluarga.
Hadis yang dimaksudkan ialah:
“Sesiapa memberi keluasan kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi keluasan kepadanya sepanjang tahun itu”.
Mungkin kerana mempercayai kelebihan dalam hadis ini, sesetengah orang Islam mau memberi keluasan kepada kaum keluarga pada hari 10 Muharram, dengan harapan Tuhan akan mempermudahkan rezekinya sepanjang tahun tersebut. Antara bentuk memberi keluasan ialah mengadakan jamuan makanan.
Wallahu A’lam.
Jumat, 23 November 2012
Bagi penghobi mancing mungkin ada istilah tiada hari tanpa memancing, menurut mereka memancing pada situasi dan kondisi apapun bukan masalah bagi mereka. Panas, hujan, siang malam bukan halangan bagi para mania mancing untuk memainkan joran – joran mereka di atas percikan air. Namun bagi para pemancing pro, memilih waktu yang tepat untuk memancing sangat diperlukan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Waktu yang tepat untuk memancing biasanya pada saat pagi hari, dari menjelang subuh sampai terik matahari belum terasa panas menyengat. Pada waktu ini ikan biasanya mulai mencari makan setelah beristirahat pada malam hari nya. Namun ada juga ikan air tawar jenis tertentu yang justru mencari makan pada saat malam hari seperti ikan lele, ikan gabus, ikan patin, dan lain – lain. Jika kita ingin memancing ikan – ikan tersebut tentunya kita memilih waktu pada malam hari.
Selain itu ikan juga akan lebih agresif ketika hujan reda, oleh karena itu setelah hujan reda juga menjadi waktu yang baik untuk pergi memancing. Namun ketika memancing di sungai, kita harus menunggu debit air turun dulu akibat kiriman air dari hujan. Karena ketika terjadi hujan air sungai akan pekat dan bercampur lumpur sehingga sulit untuk memancing dalam kondisi seperti ini.
Sedangkan mancing di laut, ada beberapa parameter penting yang menentukan kapan waktu terbaik untuk mancing.
Parameter Utama tersebut antara lain:
Major period/Minor period
Sunrise/Sunset
Fase bulan
Major/Minor Period + Sunrise/Sunset + Fase Bulan = Solunar Theory
3 parameter ini sering disebut dengan efek Solunar, yang dibahas dalam solunar theory. Data lengkap waktu mancing terbaik berdasarkan solunar theory ada di situs www.tides4fishing.com. Beruntung, ketiga parameter utama tersebut dapat diramalkan melalui perhitungan eksak, jadi kita dapat mempersiapkan waktu mancing dari jauh hari.
Major Period/Minor Period
Major Period terkait dengan posisi bulan tepat di atas kepala (moonup) dan minor period berarti bulan di posisi kaki kita (moondown). Major period adalah waktu sekitar 2 jam yang dimulai ketika bulan tepat di atas kepala atau tepat di bawah kaki. Sedangkan minor period adalah periode 1 jam yang dimulai ketika bulan terbit atau terbenam. Salah satu referensi jadwal major period ataupun minor period ada di situs tides4fishing.com
kesimpulan: mancing paling baik dilakukan ketika Major period ataupun Minor Period
Sunrise/Sunset
Diyakini pula ketika sunset ataupun sunrise, aktivitas dari ikan (dan hewan pada umumnya) meningkat. Tidak ada satupun referensi yang menyebutkan berapa lama periode aktif ikan ketika sunset/sunrise. Dari referensi yang saya temukan efek dari sunrise dan sunset tidak sekuat efek bulan, namun jika efek bulan (major period dan minor period) bertepatan dengan sunset atau sunrise, diyakini ini merupakan puncak aktif dari ikan buruan. Waktu sunset atau sunrise harian dapat dilihat di situs tides4fishing.com
kesimpulan: mancing paling baik dilakukan ketika sunset ataupun sunrise
Fase Bulan
Saat bulan berada pada fase purnama (full moon) ataupun bulan baru/mati (new moon) diyakini pula terjadi peningkatan aktivitas ikan buruan. Situs tides4fishing.com juga menyediakan informasi fase bulan lengkap.
kesimpulan: mancing paling baik dilakukan ketika bulan purnama atapun bulan mati
Senin, 19 November 2012
Berusaha mengenali Cara Mendidik Anak Balita Mandiri Sejak Dini sangat perlu dilakukan oleh setiap orang tua. Perilaku dan perkembangan anak pada masa balita sangat dipengaruhi oleh orang tuanya. Pada saat seorang anak berusia 3-4 bulan orang tua sudah dapat mengajarkan kemandirian kepada anak. Oleh karena itu penting bagi setiap orang tua untuk mengetahui cara mendidik
anak balita mandiri sejak dini.
Ada banyak hal sederhana yang dapat dilakukan seperti membiarkan anak berlatih tengkurap sendiri dengan tidak membantu secara langsung tetapi memberikan semangat untuk membangun kemandirian anak. Pada saat anak mulai belajar duduk pada usia 6-7 bulan harus diterapkan untuk tetap mandiri, bahkan saat anak mulai belajar berjalan tetap diajarkan kemandirian.
Cara mendidik yang baik untuk membentuk kemandirian anak sejak dini dapat juga dilakukan pada saat anak sedang makan. Meskipun berantakan, sebaiknya anak dilatih untuk makan sendiri sehingga dapat efektif membentuk kemandiriannya. Orang tua yang bijaksana akan memberikan kebebasan dengan menyertakan tanggungjawab didalamnya kepada anak sehingga akan memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan berbagai hal secara mandiri dengan dukungan yang positif. Seorang anak akan memperhatikan dan menirukan perilaku orang tua pada berbagai hal seperti saat makan, karena itu memberikan contoh perilaku yang benar adalah cara mendidik anak balita mandiri sejak dini.
Demiin juga dalam hal kemandirian,,Kemandirian seorang anak sangat penting untuk perkembangan aspek-aspek penting dalam kehidupannya termasuk aspek kecerdasan. Seperti diketahui bahwa otak manusia mengalami perkembangan paling pesat pada usia 0-7 tahun. Perkembangan otak ini akan optimal apabila dibantu dengan stimulasi yang benar. Oleh karena itu apabila orang tua membawa anaknya untuk masuk dalam sebuah kelompok bermain sejak usia 2 tahun merupakan tindakan yang baik untuk membantu menumbuhkan kemandirian anak. Pendidikan pra-sekolah seperti kelompok bermain penting bagi perkembangan kemandirian anak karena akan memberikan fondasi untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Program yang diberikan pada pendidikan pra-sekolah harus terarah dan disesuaikan dengan usia anak untuk mengoptimalkan perkembangan intelektual, perkembangan fisik, perkembangan bahasa, perkembangan sosial-emosional. Anak pada usia balita mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda-beda, karena itu memberikan stimulasi yang seimbang kepada anak dengan kegiatan bermain yang sifatnya mendidik dengan cara yang komunikatif dan dengan kasih sayang maka anak akan merasa senang dan betah
selama mengikuti kegiatan pendidikan pra-sekolah. Cara mendidik anak balita mandiri sejak dini akan efektif apabila didukung oleh kemampuan dan pengetahuan yang baik tentang perkembangan anak secara keseluruhan.http://artikelkesehatanwanita.com
Minggu, 18 November 2012
HASIL AKURASI SUATU TEMBAKAN
Bagi kalian yang hobi dgn senapan-angin, tentu kalian menginginkan senapan yg mempunyai akurasi yg ckup bgus dgn jarak yg jauh.
Senapan yg memiliki kekuatan / power yg ckup bgus untuk melumpuhkan / bahkan membunuh suatu sasarah, skrg sdah bnyak d'temukan. Seperti senapan SHARP INNOVA LONG BARREL yg memiliki daya hantam peluru yg ckup bgus, dan memiliki long range atau jarak tempuh peluru yg ckup jauh.
Senapan yg memiliki akurasi yg ckup bgus tidaklah hrus bermerek dan berlinse, ttpi kalian ckup tau saja apa yg membuat senapan itu memiliki daya akurasi tinggi, dan memiliki daya hantam peluru yg ckup hebat.
Senapan yg mempunyai daya akurasi tinggi, biasanya memiliki uliran halayaknya senjata api. Senapan yg memiliki uliran 8, itu sudahlah sangat bgus untuk akurasinya. Ttpi tdak dpat melontarkan peluru yg ckup jauh. Pling" hanya 50-75 m untuk mendapatkan suatu akurasi yg bgus.
Lain hal untuk senapan yg memiliki uliran sebanyak 12, senapan tsb sdah dpat menembak dgn tepat hingga jarak 100-110 m. Dan juga senapan yg memiliki uliran sebanyak 12, dapat dgn mudah membunuh suatu sasaran. Karena putaran yg dihasilkan cukup cepat, sehingga peluru dgn mudah menembus sasaran.
Untuk mendapatkan hasil tembakan yg bgus, bkan hanya dari banyaknya uliran yg terdapat pada laras senapan tsb. Ttpi juga dgn perawatan laras yg baik. Seperti membersihkan laras setelah melakukan tembakan sebanyak ± 300 tembakan. Karena setelah ± 300 kali senapan menembakkan suatu proyektil peluru, debu yg menempel pada peluru akan menempel pada uliran laras tsb, sehingga gesekan antara peluru dan uliran dalam laras tidak stabil. Dan akan menghasilkan akurasi yg buruk.
Untuk penembakan dgn hasil yg ckup baik, tdak ckup dgn perawatan senapan yg baik. Ttpi juga harus dgn keahlian menembak pada jarak tertentu. Keahlian menembak bukanlah hal yg sepele, ttpi merupakan hal yg sangat perlu diperhatikan keamanan, dan ketertiban dalam menembak.
Berbicara tentang keahlian menembak, mungkin dgn mdah dipelajari jika pandangan depan dan belakang, pas dalam satu garis lurus. Bagaimana jika pandangan depan dan belakang tidak ada .. ?. Kalian tidak perlu khawatir jika menembak tanpa pandangan depan dan belakang. Kalian msih bisa menembak dgn tepat. Dgn sedikit usaha, kalian dpt menembak jarak dekat tanpa pandangan depan dan belakang. Menembak tanpa pandangan depan dan belakang, hrus menggunakan perasaan kalian, dan juga ketegasan kalian dalam menembak. Kalian dpt mencobanya dengan peralatan :
- senapan laras pendek / pistol genggam
- sebuah kertas dari kardus
- sebuah kaleng
- sebuah bola pingpong
- seutas tali
Hal pertama yg hrus kalian lakukan, lepaskan pandangan depan dan belakang senapan tsb. Lalu kalian gantungkan / letakkan sebuah kertas dari kardus ditempat yg luas, agar tidak mengenai siapapun. Tembaklah kardus tsb, dan pelajari bgaimana peluru tsb mengenai kardus tsb. Jika kalian sdah mempelajari menembak menggunakan kardus, skrg cobalah dgn kaleng dgn jarak yg agak jauh dibandingkan kalian menembak kardus. Jika kalian sudah pandai menembak kaleng, skrg saatnya menembak bola pingpong yg digantung dgn seutas tali. Tembaklah bola tsb, dan pelajari kemana arah geraknya bola tsb. Lakukan berulang kali dgn jarak yg semakin lama, semakin jauh
Bagi kalian yang hobi dgn senapan-angin, tentu kalian menginginkan senapan yg mempunyai akurasi yg ckup bgus dgn jarak yg jauh.
Senapan yg memiliki kekuatan / power yg ckup bgus untuk melumpuhkan / bahkan membunuh suatu sasarah, skrg sdah bnyak d'temukan. Seperti senapan SHARP INNOVA LONG BARREL yg memiliki daya hantam peluru yg ckup bgus, dan memiliki long range atau jarak tempuh peluru yg ckup jauh.
Senapan yg memiliki akurasi yg ckup bgus tidaklah hrus bermerek dan berlinse, ttpi kalian ckup tau saja apa yg membuat senapan itu memiliki daya akurasi tinggi, dan memiliki daya hantam peluru yg ckup hebat.
Senapan yg mempunyai daya akurasi tinggi, biasanya memiliki uliran halayaknya senjata api. Senapan yg memiliki uliran 8, itu sudahlah sangat bgus untuk akurasinya. Ttpi tdak dpat melontarkan peluru yg ckup jauh. Pling" hanya 50-75 m untuk mendapatkan suatu akurasi yg bgus.
Lain hal untuk senapan yg memiliki uliran sebanyak 12, senapan tsb sdah dpat menembak dgn tepat hingga jarak 100-110 m. Dan juga senapan yg memiliki uliran sebanyak 12, dapat dgn mudah membunuh suatu sasaran. Karena putaran yg dihasilkan cukup cepat, sehingga peluru dgn mudah menembus sasaran.
Untuk mendapatkan hasil tembakan yg bgus, bkan hanya dari banyaknya uliran yg terdapat pada laras senapan tsb. Ttpi juga dgn perawatan laras yg baik. Seperti membersihkan laras setelah melakukan tembakan sebanyak ± 300 tembakan. Karena setelah ± 300 kali senapan menembakkan suatu proyektil peluru, debu yg menempel pada peluru akan menempel pada uliran laras tsb, sehingga gesekan antara peluru dan uliran dalam laras tidak stabil. Dan akan menghasilkan akurasi yg buruk.
Untuk penembakan dgn hasil yg ckup baik, tdak ckup dgn perawatan senapan yg baik. Ttpi juga harus dgn keahlian menembak pada jarak tertentu. Keahlian menembak bukanlah hal yg sepele, ttpi merupakan hal yg sangat perlu diperhatikan keamanan, dan ketertiban dalam menembak.
Berbicara tentang keahlian menembak, mungkin dgn mdah dipelajari jika pandangan depan dan belakang, pas dalam satu garis lurus. Bagaimana jika pandangan depan dan belakang tidak ada .. ?. Kalian tidak perlu khawatir jika menembak tanpa pandangan depan dan belakang. Kalian msih bisa menembak dgn tepat. Dgn sedikit usaha, kalian dpt menembak jarak dekat tanpa pandangan depan dan belakang. Menembak tanpa pandangan depan dan belakang, hrus menggunakan perasaan kalian, dan juga ketegasan kalian dalam menembak. Kalian dpt mencobanya dengan peralatan :
- senapan laras pendek / pistol genggam
- sebuah kertas dari kardus
- sebuah kaleng
- sebuah bola pingpong
- seutas tali
Hal pertama yg hrus kalian lakukan, lepaskan pandangan depan dan belakang senapan tsb. Lalu kalian gantungkan / letakkan sebuah kertas dari kardus ditempat yg luas, agar tidak mengenai siapapun. Tembaklah kardus tsb, dan pelajari bgaimana peluru tsb mengenai kardus tsb. Jika kalian sdah mempelajari menembak menggunakan kardus, skrg cobalah dgn kaleng dgn jarak yg agak jauh dibandingkan kalian menembak kardus. Jika kalian sudah pandai menembak kaleng, skrg saatnya menembak bola pingpong yg digantung dgn seutas tali. Tembaklah bola tsb, dan pelajari kemana arah geraknya bola tsb. Lakukan berulang kali dgn jarak yg semakin lama, semakin jauh
Langganan:
Postingan (Atom)